Search

USAHID Turut Ambil Bagian dalam Seminar Nasional, PPSA ke-22 Lemhannas “Sinergi n-Helix untuk Kesejahteraan Bangsa”

Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) ke-22 Lemhannas RI 2019 telah menggelar Seminar Nasional bertajuk ‘Sinergi & Kolaborasi n-Helix di Era Revolusi Industri 4.0 Untuk Kesejahteraan Bangsa’, pada Senin 9 September 2019 di Ruang Dwi Warna Gedung Asta Gatra Lemhannas RI, Jakarta

Dalam seminar yang jadi salah satu puncak kegiatan pendidikan selama 5,5 bulan yang akan selesai tanggal 18 September 2019, mengemuka sejumlah catatan penting. Seperti penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di era Revolusi Industri 4.0 mutlak untuk dilaksanakan oleh bangsa Indonesia guna menjawab tantangan global yang berdaya tahan, berdaya tangkal terhadap perubahan yang cepat dan semakin kompetitif.

Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, mengharapkan peserta PPSA 22 bersama narasumber yang berkompeten memberikan masukan yang valid tentang bagaimana penyusunan kebijakan Pemerintah dalam mendesain sinergi dan kolaborasi n-helix serta menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di era Revolusi Industri 4.0 untuk kesejahteraan bangsa. Hasil seminar ini akan menjadi masukan resmi dari Lemhannas untuk bahan masukan kepada Pemerintah dan pimpinan untuk mengambil keputusan dalam mendesain sinergi dan kolaborasi n-helix tersebut.

Ketua Panitia Seminar Nasional PPSA ke-22, Brigjen TNI Totok Imam Santoso, yang merupakan Kepala Pusat Kajian dan Strategi AD skaligus mahasiswa program Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana USAHID mengatakan bahwa seminar ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana penyusunan kebijakan yang tepat sehingga mampu mendesain sebuah sinergi dan kolaborasi n-helix serta kesiapan sumber daya manusia secara optimal.

Hadir dan menjadi salah satu pembicara dalam seminar ini, Wakil Rektor III USAHID – Bernard Hasibuan, PhD. Bahwa kunci dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah bagaimana bangsa Indonesia mampu mensinergikan dalam sistem kolaborasi n-helix agar dapat berinovasi dan mengakselerasi pembangunan nasional guna kesejahteraan bangsa. Dengan demikian perlu dikembangkan beberapa ekosistem yang sehat dan berkesinambungan agar dapat menggerakkan seluruh sektor ekonomi secara terstruktur, yaitu ekosistem inovasi, ekosistem Iptek, ekosistem industri, ekosistem keuangan dan ekosistem bisnis yang saling terkait satu sama lain.

Dalam seminar tersebut hadir juga sejumlah pejabat, akademisi dan pelaku industri. Seperti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Jumain Appe dan Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L. Parapak.

Peradaban akan sangat dipengaruhi oleh teknologi, robotic, artifisial, internet dan lain-lain. Kampus akan berubah, bukan lagi sistem konvensional seperti belajar mengajar di dalam gedung, namun interaksi pembelajaran akan berbasis internet.

Sebarkan Berita Ini Melalui Sosial Media

WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Get in touch

872 Arch Ave.
Chaska, Palo Alto, CA 55318
hello@example.com
ph: +1.123.434.965

Work inquiries

jobs@example.com
ph: +1.321.989.645